Minggu, 17 Februari 2013

download video bokep jepang

Manusia tak luput dari salah dan khilaf, terkadang atau mungkin sering melakukan maksiat/dosa baik kecil maupun besar, baik disengaja maupun tidak disengaja. itu mungkin karena manusia adalah makhluk yang lemah. Jika kita ingin berhitung jumlah dosa-dosa yang kita sadari telah kita lakukan, mungkin jumlahnya tak terhitung. Tetapi sebagian mungkin sudah lupa dengan kesalahan-kesalahannya. Apa balasan bagi orang-orang yg berbuat dosa? tentu neraka. Coba dibayangkan, 1 hari di neraka = 1000 tahun di dunia. Namun, kita patut bersyukur, Allah swt masih memberikan kesempatan kepada kita untuk memohon ampun pada-Nya karena sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat [QS Al Baqarah : 37]. Kata at-tawwaab adalah bentuk hiperbola (sighat mubaalaghah) dalam menerima taubat. Artinya: Allah swt menerima taubat hamba-Nya dan mengampuninya selama dia berkeinginan kembali kepada Allah swt, meskipun ia telah melakukan dosa berkali-kali.
HR. Muslim 29/2758 dari Abu Hurairah r.a., "Aku mendengar Rasulullah bersabda, "sesungguhnya seorang hamba yang telah melakukan dosa, "---lalu berkata, "ya Tuhanku, aku telah berdosa,"---dan mungkin ia berkata, "aku telah berdosa, maka ampunilah aku, "---maka Tuhannya berkata, "Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku." Lalu ia tetap (berada dalam keadaan) sebagaimana yang dikehendaik Allah. Kemudian ia tertimpa dosa ---atau ia melakukan (perbuatan dosa)--- lalu berkata, "Wahai Tuhanku, aku telah berdosa---atau aku telah tertimpa dosa---lagi, maka ampunilah dosa tersebut, "Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku. Lalu ia tetap (berada dalam keadaan) sebagimana yang dikehendaki Allah. Kemudian ia melakukan dosa dan mungkin ia berkata, "Aku tertimpa dosa, "atau berkata, "Tuhanku, aku berdosa," atau berkata, "Aku melakukan (perbuatan) dosa lagi, maka ampunilah aku," maka Tuhan berkata, "Apakah kamu tahu, wahai hamba-Ku, bahwa hamba itu mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa atau menyiksa lantaran dosa itu, dan Aku mengampuni hamba-Ku ---Aku mengampuni hamba-Ku tiga kali--- maka berbuatlah sekehendakmu." Hadits ini disetujui oleh Al Bukhari (7507).
Imam an-Nawawi berkata, "Perbuatan dosa jika diulang sebanyak seratus atau seribu kali, atau bahkan lebih, dan kemudian pelakunya bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka taubatnya diterima; kalaupun ia bertaubat seluruhnya dengan satu kali taubat (pada akhirnya), maka taubatnya sah." Dalilnya adalah hadits riwayat Muslim (46/2766), Bukhari (3470) dan Ibnu Majah (2622): Dari Abu Sa'id al-khurdi ra., ia berkata bahwa nabi bersabda, "Dulu, ada seseorang yang telah membunuh 99 orang. kemudian ia bertanya, siapa orang yang paling alim (berilmu) di atas bumi ini. kepadanya ditunjukkan seorang rahib (pendeta). Lalu ia mendatanginya seraya berkata bahwa dia telah membunuh 99 orang dan bertanya, apakah dia berhak bertaubat, sang pendeta menjawab, "tidak." Lalu ia membunuh pendeta itu, sehingga (jumlah orang yang dibunuhnya) genap menjadi 100. Kemudian ia bertanya, siapa orang yang paling alim (berilmu) di atas bumi ini. kepadanya ditunjukkan seorang rahib (pendeta). Lalu ia mendatanginya seraya berkata bahwa dia telah membunuh 100 orang dan bertanya, apakah dia berhak bertaubat. orang alim tersebut berkata, "Apa yang menjadi penghalang antara dirimu dan taubat?"

Sumber : Kenikmatan Taubat karya Syeikh Mutawalli Sya'rawi

Related Articles:

Posting Komentar