Kamis, 17 Januari 2013

contoh wawancara dan narasinya

Keke, reporter majalah sekolah, mewancarai Jabier, siswa terpandai di
sekolahnya. Berikut hasil petikan wawancaranya.
Keke : Jabier dapat peringkat satu lagi, ya?
Jabier : Ya, begitulah, Alhamdulillah.
Keke : Bagaimana perasaanmu, Bir?
Jabier : Tentu saja senang dan bangga.

Keke : Bagaimana, sih, resepnya agar bisa juara? Berapa jam lama belajar
dalam sehari?
Jabier : Ya, tidak banyak, paling hanya tiga jam. Tetapi, itu rutin
kulakukan, kecuali hari Sabtu dan Minggu.

Wawancara di atas dapat diubah menjadi bentuk narasi atau cerita
seperti berikut ini.

Jabier berhasil menempati posisi peringkat satu lagi. Ia senang dan
bangga dengan prestasi yang diraih. Banyak cara yang dilakukan untuk
meraih prestasinya itu. Setiap hari ia belajar selama kurang lebih tiga jam.
Hal itu dilakukannya dengan rutin. Dengan belajar secara rutin, ilmu yang
diperoleh semakin banyak, seperti peribahasa "sedikit demi sedikit, lamalama
menjadi bukit."

Related Articles:

Posting Komentar